Keliru Memahami Imamah Jamaah, Kebengisan Dzul Khuwaishirah Khawarij dan Dipa Nusantara Aidit G30S

- Pewarta

Minggu, 29 September 2024 - 13:17 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

◾Oleh Edi Qays SE MM (Kepala MI Terpadu Yaa Bunayya)

Makassar,AlIslamyaabunayya.Or.Id —Kepemimpinan dalam Islam tidak berdiri sendiri. Tetapi merupakan kesatuan perwujudan dan kelanjutan dari ketaatan kepada Allah dan ketaatan pada Rasul-Nya

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا

“ Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya ” (QS.An-Nisa’ 59)

Seorang muslim hendaknya taat kepada pemimpinnya karena Allah. Umat Islam akan kuat jika ketaatan ini dijaga dengan baik. Dan sebaliknya, umat Islam akan mudah porak oranda diserang musuh-musuhnya jika umat Islam tidak menaati pemimpinnya

Karena itu ketaatan seorang muslim itu penting karna empat hal diantaranya 1 Ketaatan kepada pemimpin merupakan kelanjutan ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya. 2 Taat dalam gairah. 3 Larangan Berbantahan, dan 4 Larangan taat dalam maksiat

Kemungkaran G30S

Upaya kudeta terhadap penguasa yang sah melibatkan ketegangan politik antara PKI dan TNI AD. Gerakan 30 September 1965 PKI komunisme melakukan pembantaian pembunuhan ratusan ribu orang itu kian lama justru kian jadi abstrak topik yang muncul setiap waktu, khususnya bulan September

Malam itu, 30 September sejumlah prajurit Tjakrabirawa pimpinan Letkol Untung bergerak menculik enam jenderal dan seorang kapten: Komandan TNI AD, Jenderal Ahmad Yani, Letnan Jenderal Suprapto, Letnan Jenderal MT Haryono, Letnan Jenderal S Parman, Mayor Jenderal DI Pandjaitan, Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, dan Kapten Pierre Tendean

Sebagian tokoh PKI diadili di mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub), sebagian dijatuhi hukuman mati. Ketua PKI, DN Aidit yang dituding merancang gerakan ini bersama ketua Biro Chusus PKI, Sam Kamaruzzaman melarikan diri ke Jawa Tengah, namun kemudian bisa ditangkap, dan dibunuh

Kebengisan Kaum Khawarij -Anjing Anjing Neraka-

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sabda

سَيَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمانِ قَومٌ أَحْدَاثُ اْلأَسْنَانِ سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ يَقُوْلُوْنَ قَوْلَ خَيْرِ الْبَرِيَّةِ يَقْرَؤُونَ اْلقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُوْنَ مِنَ الدِّيْنَ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ

Baca Juga :  STAI AlBayan Hidayatullah Makassar Laksanakan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) dan Dauroh Marhala Ula

“Akan keluar pada akhir zaman suatu kaum, umurnya masih muda, sedikit ilmunya, mereka mengatakan dari sebaik-baik manusia. Membaca Al-Qur’an tidak melebihi kerongkongannya. Terlepas dari agama seperti terlepasnya anak panah dari busurnya” HR. Bukhari

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan sifat kaum Khawarij dalam haditsnya yang mulia yang kemudian mempunyai ciri dan sifat yang menonjol

Keberadaan mereka kaum Khawarij akan tetap ada hingga di akhir zaman seperti dikabarkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Syaikh Islam Ibnu Taimiyah berkata pada tahun peperangan Hunain, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membagi ghanimah (rampasan perang) Hunain pada orang-orang yang hatinya lemah (muallafah qulubuhum) dari penduduk Najd dan bekas tawanan Quraisy seperti ‘Uyainah bin Hafsh, dan beliau tidak memberi kepada para Muhajirin dan Anshar sedikitpun

Tokoh Khawarij Dzul Khuwaishirah menganggap dirinya lebih wara’ daripada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menghukumi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai orang yang curang dan tidak adil dalam pembagian, berkata

وَاللَّهِ إِنَّ هّذِهِ لَقِسْمَةٌ مَا عَدَلَ فِيْهَا وَمَا أُرِيْدَ فِيْهَا وَجْهُ اللَّه

“ Demi Allah, sesungguhnya ini adalah suatu pembagian yang tidak adil dan tidak dikehendaki di dalamnya wajah Allah ”

Mereka suka mencela, menganggap sesat, dan menghukum atas mereka sebagai orang-orang yang sudah keluar dari keadilan dan kebenaran

Ibnul Jauzi dalam kitab Tablis Iblis menggambarkan kepandiran dan kerusakan mereka dengann perkataannya ” Mereka menghalalkan darah anak-anak, tetapi tidak menghalalkan makan buah tanpa dibeli. Berpayah-payah untuk beribadah dengan tidak tidur pada malam hari untuk shalat lail serta mengeluh ketika hendak di potong lidahnya karena khawatir tidak dapat berdzikir kepada Allah tetapi mereka membunuh Imam Ali Radhiyallahu ‘anhu dan menghunus pedang kepada kaum muslimin

Untuk itu tidak mengherankan bila mereka puas terhadap ilmu yang telah dimiliki dan merasa yakin bahwa mereka lebih pandai/alim daripada Ali Radhiyallahu ‘anhu. Hingga Dzul Kwuaishirah berkata kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ” Berbuat adillah, sesungguhnya engkau tidak adil ”

Tidak hanya itu, kaum Khawarij juga dikenal bengis dan sangat kasar terhadap muslimin bahkan kekasaran mereka telah sampai pada derajat sangat tercela yaitu menghalalkan darah dan harta kaum muslimin serta kehormatannya, membunuh dan menyebarkan ketakutan di tengah-tengah kaum muslimin

Baca Juga :  Pemeriksaan Kesehatan di RA dan MI Yaa Bunayya Makassar

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberitakan sifat mereka ini dalam sabdanya :

يَقْتُلُوْنَ أَهْلَ اْلإِسْلاَم وَيَدَعُوْنَ أَهْلَْ اْلأَوْثَانِ

” ….Membunuh pemeluk Islam dan membiarkan penyembah berhala ….”

Dalam uraian kitab Lihat Tablis Iblis, hal. 93-94 bahwa sejarah telah mencatat dalam lembaran-lembaran hitamnya tentang Khawarij berkenan dengan cara mereka ini

Di antara kejadian yang mengerikan adalah kisah sebagai berikut ” Dalam perjalanannya, orang-orang Khawarij bertemu dengan Abdullah bin Khabab. Mereka bertanya ” Apakah engkau pernah mendengar dari bapakmu suatu hadits yang dikatakan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ??

Ceritakanlah kepada kami tentangnya ? Berkata “ Ya, aku mendengar dari bapakku, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tentang fitnah. Yang duduk ketika itu lebih baik dari pada yang berdiri, yang berdiri lebih baik dari pada yang berjalan, dan yang berjalan lebih baik dari yang berlari. Jika engkau menemukannya, hendaklah engkau menjadi hamba Allah yang terbunuh ”. Mereka berkata ” Engkau mendengar hadits ini dari bapakmu dan memberitakannya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ?”. Beliau menjawab :”Ya”.

Setelah mendengar jawaban tersebut, mereka mengajaknya ke hulu sungai, lalu memenggal lehernya, maka mengalirlah darahnya seolah-olah seperti tali terompah. Lalu mereka membelah perut budak wanitanya dan mengeluarkan isi perutnya, padahal ketika itu sedang hamil.

Kemudian mereka datang ke sebuah pohon kurma yang lebat buahnya di Nahrawan. Tiba-tiba jatuhlah buah kurma itu dan diambil salah seorang di antara mereka lalu ia masukkan ke dalam mulutnya

Berkatalah salah seorang di antara mereka “ Engkau mengambil tanpa dasar hukum, dan tanpa harga (tidak membelinya dengan sah) ” Akhirnya ia pun meludahkannya kembali dari mulutnya. Salah seorang yang lain mencabut pedangnya lalu mengayun-ayunkannya Kemudian mereka melewati babi milik Ahlu Dzimmah lalu ia penggal lehernya kemudian di seret moncongnya. Mereka berkata “ Ini adalah kerusakan di muka bumi ”. Setelah mereka bertemu dengan pemilik babi itu maka mereka ganti harganya

Dengan mengetahui sifat PKI dan Khawarij akan menjadikan kita waspada terhadap orang-orang yang mempunyai sifat-sifat tersebut sehingga kita dapat mengobati orang yang tertimpa dengannya

Wallahu ‘Alam

Berita Terkait

Tentang Usaha untuk Terkenal dan Genggam Kebaikan dalam Sunyi
Identifikasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
Permata Katimbang Gelar Pengajian Hakekat Kemerdekaan
Raih Gembira dan Bahagia dihalaqah
Perempuan berbicara 20.000 kata sehari, Benarkah !?
Salahkah Pesantren yang Berbayar ?
Semakin tua usia kita semakin memerlukan interaksi dengan banyak orang
Lembut tapi Tak Mendidik
Berita ini 79 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 11 Oktober 2024 - 10:47 WITA

Sosok Sederhana dan Bersahabat itu Telah Tiada

Minggu, 29 September 2024 - 13:17 WITA

Keliru Memahami Imamah Jamaah, Kebengisan Dzul Khuwaishirah Khawarij dan Dipa Nusantara Aidit G30S

Minggu, 29 September 2024 - 06:23 WITA

Forkom Kota Makassar Gelar Workshop Validasi Data Madrasah

Sabtu, 21 September 2024 - 16:35 WITA

STAI AlBayan Hidayatullah Makassar Laksanakan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) dan Dauroh Marhala Ula

Sabtu, 7 September 2024 - 16:56 WITA

Nahkoda Baru Pramuka Hidayatullah Sul Sel Kak Habib Terpilih Syuroh

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 11:56 WITA

Kengerian Malam Hari di Gaza yang Terjajah

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 11:44 WITA

Pansus DPR Pertanyakan Dugaan Pengalihan Kuota dari Haji Reguler

Selasa, 13 Agustus 2024 - 10:57 WITA

Semarak Kemerdekaan 79, Kamad Nelvy Teguhkan Physiological Motivation dan Potensi Kreatifitas

Berita Terbaru

Berita

Sosok Sederhana dan Bersahabat itu Telah Tiada

Jumat, 11 Okt 2024 - 10:47 WITA

Berita

Forkom Kota Makassar Gelar Workshop Validasi Data Madrasah

Minggu, 29 Sep 2024 - 06:23 WITA