Makassar, AlIslamyaabunayya.Or.Id — Upaya memperluas wawasan guru dan orangtua walimurid bersinergi mengantarkan anak didik menjadi berkualitas meraih iman dan ilmu
Yayasan kampus pratama Al Islam Yaa Bunayya Hidayatullah Makassar melalui Kadep tarbiyah gelar pengajian bulanan di Masjid Lukmanul Hakim BTP Blok AE Biringkanaya, Ahad 20/10/2024
Hadir dalam kesempatan itu Drs Muh Kaisar, pengawas yayasan, Muh Firdaus Umar SHI -Ketua Yayasan, Edi Qays SE MM -Kamad MI Yaa Bunayya, Dra Syamsiah Abdullah -Kamad RA , Munir Salahuddin S PdI -Kepala Tahfidz, dewan guru serta walimurid
Sebagai pemateri Al Ustadz Dr Misjaya Muhammad Khairun MPd -DMW Hidayatullah Sul-Sel. Dalam kesempatan itu ia mengurai peran orangtua dalam membentuk karakter anak melalui tahapan-tahapan, mengatakan bahwa
” Tahapan-tahapan mendidik anak itu ada yang benar dan ada yang tidak benar. Tahapan yang benar adalah tahapan yang dipraktikkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam manakala beliau mendidik para sahabatnya ” Ujar Dr Khairun
Seperti apa tahapan yang dicontohkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam? Jundub bin Abdullah Radhiyallahu ‘Anhu memaparkan tahapan tersebut
«كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ فِتْيَانٌ حَزَاوِرَةٌ، فَتَعَلَّمْنَا الْإِيمَانَ قَبْلَ أَنْ نَتَعَلَّمَ الْقُرْآنَ، ثُمَّ تَعَلَّمْنَا الْقُرْآنَ فَازْدَدْنَا بِهِ إِيمَانًا
“ Dahulu saat kami masih anak-anak bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kami belajar iman sebelum belajar Al-Qur’an. Setelah itu kami baru belajar Al-Qur’an. Sehingga iman kami pun semakin bertambah kuat.” HR. Ibn Majah dan dinilai sahih oleh al-Albaniy
Yang dimaksud belajar iman adalah belajar nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-Qur’an, itu seharusnya didahulukan sebelum mengajarkan cara membaca Al-Qur’an, Lanjut Dr Misjaya
Ibn Umar Radhiyallahu ‘Anhuma menuturkan,
«لَقَدْ عِشْنَا بُرْهَةً مِنْ دَهْرِنَا، وَأَحَدُنَا يُؤْتَى الْإِيمَانَ قَبْلَ الْقُرْآنِ، وَتَنْزِلُ السُّورَةُ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَتَعَلَّمُ حَلَالَهَا وَحَرَامَهَا، وَآمِرَهَا وَزَاجِرَهَا، وَمَا يَنْبَغِي أَنْ يَقِفَ عِنْدَهُ مِنْهَا، كَمَا تَعَلَّمُونَ أَنْتُمُ الْيَوْمَ الْقُرْآنَ، ثُمَّ لَقَدْ رَأَيْتُ الْيَوْمَ رِجَالًا يُؤْتَى أَحَدُهُمُ الْقُرْآنَ قَبْلَ الْإِيمَانِ، فَيَقْرَأُ مَا بَيْنَ فَاتِحَتِهِ إِلَى خَاتِمَتِهِ مَا يَدْرِي مَا آمِرُهُ وَلَا زَاجِرُهُ، وَلَا مَا يَنْبَغِي أَنْ يَقِفَ عِنْدَهُ مِنْهُ»
“ Kami mengalami masa di mana kami belajar iman sebelum belajar Al-Qur’an. Saat diturunkan surah Al-Qur’an kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kami mempelajari hukum halal dan haram yang terkandung di dalamnya. Juga perintah dan larangannya. Serta aturan-aturan yang harus dipatuhi. Seperti detilnya kalian sekarang mempelajari cara membaca Al-Qur’an. Namun hari ini aku menyaksikan orang belajar Al-Qur’an sebelum belajar iman. Ia lancar membaca surah al-Fatihah hingga surah an-Nas. Namun tidak mengerti perintah dan larangan yang terkandung di dalamnya. Serta aturan-aturan yang harus dipatuhi.” HR. Al-Baihaqiy dan dinilai sahih oleh al-Hakim juga adz-Dhahabiy
Pihaknya pun mengingatkan bahwa mendidik anak membutuhkan tahapan. Karena shalih dan shalihahnya anak itu bukan sesuatu yang instan dan nendidik itu tidak mendadak. Jelas Dr Khairun
Lindunglah Dirimu dan Keluargamu dari Neraka
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً
“ Wahai orang-orang beriman, lindungilah dirimu dan keluargamu dari Api Neraka” Qs. At-Tahrim ayat 6
Ayat diatas berisi perintah Allah Ta’ala kepada orang-orang beriman untuk melindungi diri dan keluarganya dari api neraka (*)
Disarikan oleh Edi Qays dari materi pengajian walimurid bersama Al Ustad Dr Misjaya MPd