Apakah kalau laki-laki menikah satu istri berarti dia cemen?

- Pewarta

Jumat, 5 Januari 2024 - 20:13 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Makassar, AlIslamYaaBunayya.or.id — Ada yang bertanya kepada saya melalui WA tentang poligami. Apakah kalau laki-laki beriman menikah hanya dengan satu istri berarti dia cemen?

Saya tidak tahu arti kata cemen dan saya tidak tertarik mencari tahu. Hanya saja saya menangkap bahwa kata itu mengandung konotasi negatif. Ini kemudian diperkuat oleh reels yang berkelebat di media sosial saya.

Jawaban saya sangat sederhana. RasuluLlah ﷺ tidak menikah poligami selama Khadijah Al-Kubra radhiyaLlahu ‘anha, istri pertama beliau, masih hidup. RasuluLlah ﷺ baru melakukan poligami setelah Ibunda Khadijah wafat. Dan suami yang baik bukanlah orang yang rajin mendo’akan istri pertamanya agar cepat mati.

Ada lagi yang menyatakan, laki-laki beriman yang istrinya satu berarti laki-laki takut istri; takutnya kepada istri, bukan kepada…. Tentang ini juga sangat sederhana, satu-satunya orang yang tindakan maupun ucapannya pasti dilakukan atas bimbingan wahyu adalah RasuluLlah ﷺ. Ketika beliau ﷺ tidak berpoligami saat Khadijah Al-Kubra radhiyaLlahu ‘anha masih hidup, itu sama sekali bukan karena takut istri. Bukan. Bukan pula orang yang lemah.

Apakah orang yang istri pertamanya masih hidup tidak boleh berpoligami? Bukan. Bukan demikian. Tetapi tidak benar memvonis laki-laki beriman yang beristri satu sebagai lemah iman, cemen ataupun takut istri; baik sebagai ungkapan serius maupun untuk bercanda, sebab pernikahan dan perceraianlah yang bercanda serta seriusnya dianggap sama.

Imam Asy-Syafi’i rahimahuLlah berkata:

وأحب له أن يقتصر على واحدة وإن أبيح له أكثر؛ لِقَوْلِهِ تَعَالَى: “فَإِنْ خِفْتُمْ أَلا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلا تَعُولُوا”

“Saya menyukai, seseorang mencukupkan diri dengan satu istri saja, meskipun boleh baginya memiliki lebih dari satu istri. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala: Jika kalian takut tidak mampu berlaku adil, maka nikahilah seorang perempuan saja, atau budak yang kalian miliki. Hal itu lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (QS. An-Nisaa’, 4: 3).

Baca Juga :  Guru MI Terpadu Yaa Bunayya Laksanakan Asesmen Diagnosis Peserta Didik Baru

Penulis : Mohammad Fauzi Adhim | Fb

Berita Terkait

Gelar Sosialisasi KMA 450 Tahun 2024, KKM MI Makassar Hadirkan Dr Zulkifli
Guru MI Terpadu Yaa Bunayya Laksanakan Asesmen Diagnosis Peserta Didik Baru
Buka Tirai, Hidayatullah Makassar bersama Albayan Kampus Utama Resmikan RQH H. Burhanuddin Akib
Tolak Judi Online Sikap Sosial Lebih Utama , Humas KKMI Makassar Beberkan Ini !?
2 Semester, Santri AlIslam Yaa Bunayya berhasil Hafal 10 Juz Al Quran
Haflah Takhrij Yaa Bunayya Hidayatullah Makassar, ada 3 Wejangan Penting Pendidikan
Penuh Semangat Pembukaan Perjusami Gabungan MI dan SD Kak Nelvi Ungkap Epicentrum Pramuka
Pernyataan sikap Ormas Hidayatullah Makassar Tolak Kehadiran THM W Super Club
Berita ini 67 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 12 Juli 2024 - 08:28 WITA

Guru MI Terpadu Yaa Bunayya Laksanakan Asesmen Diagnosis Peserta Didik Baru

Sabtu, 6 Juli 2024 - 21:06 WITA

Tolak Judi Online Sikap Sosial Lebih Utama , Humas KKMI Makassar Beberkan Ini !?

Sabtu, 6 Juli 2024 - 15:30 WITA

Perempuan berbicara 20.000 kata sehari, Benarkah !?

Senin, 24 Juni 2024 - 17:42 WITA

Semakin tua usia kita semakin memerlukan interaksi dengan banyak orang

Senin, 24 Juni 2024 - 16:29 WITA

Haflah Takhrij Yaa Bunayya Hidayatullah Makassar, ada 3 Wejangan Penting Pendidikan

Rabu, 29 Mei 2024 - 16:20 WITA

Kolaboraksi Cegah Penyakit, MI Terpadu Yaa Bunayya bersama Puskesmas Paccerakang Laksanakan Skrining Kesehatan

Minggu, 31 Maret 2024 - 12:54 WITA

Di Ramadhan Ceria MI Terpadu Yaa Bunayya Gelar Kegiatan Mabit Siswa

Selasa, 5 Maret 2024 - 20:07 WITA

MI Terpadu Yaa Bunayya bersama Lembaga Cinta Kasih Makassar Berbagi Beasiswa

Berita Terbaru

Kajian Umum

Perempuan berbicara 20.000 kata sehari, Benarkah !?

Sabtu, 6 Jul 2024 - 15:30 WITA